Gedung Masih Numpang, SMAN 17 Belum Bisa Laksanakan PTM
SMAN 17 Belum Bisa Laksanakan PTM

Samarinda, infosatu.co – SMAN 17 Samarinda tidak bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) karena terkendala gedung sekolah.
Sebelumnya Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim sudah mengeluarkan instruksi PTM untuk jenjang SMA/SMK sederajat mulai Selasa (4/1/2022).
Kepala SMAN 17 Samarinda Abdul Rozak Fahrudin membenarkan hal tersebut.
“Kami sudah rapat, tapi masih koordinasi. PTM tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba karena butuh persiapan, apalagi sekolah kami ini numpang karena tidak punya gedung,” ungkapnya saat dihubungi, Rabu (5/1/2022).
Menurutnya, kondisi itulah yang membuat SMAN 17 Samarinda belum bisa melakukan PTM, karena harus melakukan koordinasi dengan pihak terkait lainnya.
“Konsekuensinya kita tidak bisa inovasi secara mandiri, karena kami juga harus koordinasi dengan pihak SD, ketua komite, Satgas Penanganan Covid-19 dan lainnya,” ucapnya.
Rozak mengatakan, design pembelajaran serta pergantian siswa dalam kelas antara SD dan SMA itu perlu dipikirkan. Kecuali jika SMAN 17 Samarinda punya gedung sendiri, menurut dia, pelaksanaan PTM pun tidak menjadi masalah.
“Kalau SMAN 17 Samarinda punya gedung sendiri, hari ini diperintahkan PTM, hari ini koordinasi, besok sudah ada jawaban. Tapi ini kan tidak bisa, saya harus melibatkan banyak orang untuk melaksanakan itu,” tegasnya.
Kata dia, SD yang ditempati SMAN 17 Samarinda pun belum melakukan PTM hingga sekarang masih dalam tahap persiapan.
“Saya tidak tahu apakah SD ini nanti double shift atau bagaimana, kan saya tidak tahu. Jika double shift, lalu jam berapa kami harus belajar. Ini kan tentang ruangan dan menjadi persoalan,” tegasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya masih mengadakan kajian analisis sambil membuat rambu-rambu untuk pelaksanaan PTM.
“Apakah nantinya PTM yang dilaksanakan ketika kita menumpang di satu sekolah dengan double shift akan menimbulkan masalah atau tidak, ini perlu kajian yang mendalam dulu karena berkaitan dengan kesehatan para pelajar,” paparnya.